Salah satu peserta dari Perguruan Silat Perisai Diri Jampang, Ari Winarko, mengaku sangat antusias dengan kegiatan ini. Bisa bersilaturahim bersama sesama komunitas pecinta beladiri, berkegiatan hal baru, hingga bersalawat, dan berbuka puasa bersama di Bulan Suci Ramadhan.
“Seru banget ya. Beragam warna baju seragam silat hadir di Zona Madina sejak siang. Salat Dzuhur berjamaah, kemudian mulai praktik membuat Eco Enzyme, yang menariknya ini bisa dibawa pulang. Semoga ke depan, panitia adakan giat lanjutan untuk memproses hasilnya nanti. Eco Enzyme ini juga bisa diaplikasikan di perguruan silat sehari-hari,” ungkap Ari.
“Lalu setelah Salat Ashar berjamaah, kami bersalawat bareng guru dan pimpinan silat, serta Habib Muhammad bin Umar Al Athos. Ini juga bikin teduh banget. Tambah senang giat hari ini karena lengkap dengan berbuka puasa bersama dan menerima parsel Ramadhan dari donatur Dompet Dhuafa. Terima kasih banyak,” ujarnya lagi.
Dalam sambutannya, Ustaz Herman Budianto, M. Si, selaku Ketua Kampung Silat Jampang, menyampaikan betapa pentingnya para pendekar silat untuk juga mempelajari hal-hal baru dalam rangka memberikan kontribusi terbaik bagi lingkungan sebagai bukti cinta dan ibadah kepada Allah SWT.
Terlebih, hal ini bisa #JadiManfaat di dalam aplikasi keseharian di pendopo padepokan silat, maupun dalam keseharian rumah tangga.
“Alhamdulillah, hari ini kita bisa silaturahim bersama untuk mengikuti rangkaian Pelatihan Eco Enzyme, Pencak Silat Bershalawat, dan ditutup dengan iftar bersama di Zona Madina. Agar kita para pesilat-pesilat ini juga semakin peduli lingkungan dan makin teduh dengan salawat. Terutama makin memuliakan Ramadhan di hari-hari terakhirnya. Harapan kami agar senantiasa mengembangkan budaya silat dan senantiasa beribadah kepada Allah SWT,” kata Ustaz Herman.