Empat nyawa mahasiswa Trisakti saat itu menjadi korban, yakni Hery Hartanto, Hafidhin Alifidin Royan, Elang Mulia Lesmana, dan Hendriawan Sie.
Meninggalnya empat mahasiswa ini seperti menjadi sebuah pemicu kerusuhan yang terjadi di Jakarta. Tepatnya 14 Mei 1998, Jakarta kala itu penuh dengan api dan asap tebal dari sejumlah bangunan yang terbakar.
Di hari tersebut Presiden Soeharto tidak berada di Jakarta dan tengah melakukan kunjungan ke Kairo, Mesir. Barulah pada 15 Mei 1998, Presiden Soeharto bersama rombongan mendarat di Halim Perdanakusuma, sebagai respons dari apa yang terjadi di dalam negeri.