"Bukti faktual dari perbandingan ini bisa dilihat pada lampiran foto keempat ijazah yang diperbandingkan secara faktual dan ilmiah," kata Roy.
Roy memaparkan pada ijazah pembanding, huruf Z dari "IJAZAH" lebih masuk ke bawah dan menyatu dengan logo UGM. Sementara pada ijazah Jokowi, huruf Z lebih ke atas, tidak sejajar dengan struktur visual ijazah pembanding.
Posisi huruf A terakhir di kata "SARJANA" juga berbeda. Pada ijazah pembanding, masih berada dalam lingkup logo UGM, sementara pada ijazah Jokowi, bergeser ke kanan dan nyaris terpisah dari logo.
Roy juga menyentil hasil analisis Puslabfor Mabes Polri yang menyatakan ijazah Jokowi identik dengan tiga ijazah pembanding tanpa menyebut siapa pemiliknya. Roy bahkan menyebut perbandingan visual dan struktur dokumen antara ijazah Jokowi dan ketiga pembanding justru membuktikan sebaliknya.
“Faktanya, tidak ada satu pun dari tiga ijazah pembanding yang identik dengan ijazah JkW. Semua data visual: Ambyar,” ujarnya.