“Beliau mengatakan kepada saya bahwa ini bukan kepentingan PDIP, bukan kepentingan saya, bukan kepentingan keluarga, maka saya menjawab seluruh harapan rakyat Indonesia terhadap sosok pemimpin yang punya pengalaman lengkap yang jujur visioner, tetapi membumi,” katanya.
Dia mengatakan, Ganjar dan Mahfud dipercaya sebagai sosok yang merepresentasikan rakyat biasa. Kedua sosok itulah yang muncul saat Megawati melakukan perenungan yang lama.
Bahkan dipilihnya tempat pengumuman Mahfud MD di Kantor DPP PDIP di Jalan Diponegoro bukan tanpa alasan. Di Kantor itu juga, terjadi gerakan yang kuat untuk menggulingkan pemerintah yang pada saat itu zalim.
“Di dalam perenungan itu, mengapa diumumkan Pak Mahfud di Kantor Diponegoro, karena di situlah jadi momentum sangat penting karena seluruh gerakan arus bawah rakyat menyatu melawan suatu pemerintah yang zalim saat itu,” ungkap Hasto.