JAKARTA, iNews.id – Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PAN Hatta Rajasa menyebut dukungan PAN terhadap pemerintah bukan berarti mengubah watak partai. PAN akan tetap bersikap kritis karena lahir dari momentum reformasi.
Hatta menuturkan, PAN juga bagian dari pencetus reformasi. Berbeda dengan revolusi yang perubahannya sangat cepat dan drastis sehingga sulit dikontrol, reformasi merupakan perubahan terencana dan diketahui arah dan kemana tujuannya. Namun, setiap perubahan selalu akan menimbulkan efek.
“Kita (PAN) lahir dalam sebuah agenda refermasi besar. Kita bukan lahir sebagai akibat dari sebuah reformasi, tapi bagian pencetus reformasi,” kata Hatta di acara HUT ke-22 PAN di Kantor DPP PAN, Jalan Amil Nomor 7, Kalibata, Pancoran, Jakarta, Minggu (23/8/2020).
Mantan menteri koordinator bidang perekonomian ini menjelaskan, esensi dari reformasi yaitu sebuah perubahan. Untuk itu, PAN tidak boleh menghindar karena efek reformasi menimbulkan efek entropi sehingga memperlambat reformasi. Tugas partai untuk mengatasi efek tersebut.
Mengenai sikap PAN yang memberikan dukungan kepada pemerintah, Hatta menegaskan, hal tersebut tidak serta-merta berarti PAN berada di dalam pemerintahan. Tidak juga berarti PAN tak akan kritis karena dukungan tersebut semata-mata untuk bangsa dan negara dalam menghadapi beragam persoalan.
“Kita men-support pemerintah, doesn't mean that we have to be (bukan berarti PAN harus berada) di dalam pemerintahan, sama halnya kalau kita di dalam pemerintahan bukan berarti kita tidak kritis. Ketika kita tidak bersama pemerintah kita support pemerintahan, kita support bangsa kita mengatasi persoalan-persoalan, bila kita di dalam pemerintah tidak lepas kritis kita. Itulah watak, sikap PAN,” ucap Hatta.