Sejak muda, lanjutnya, Mama Falak gigih mencari ilmu, di mana keilmuannya diasah dengan berguru pada ulama Banten dan Cirebon sejak usia 15 tahun.
"Kemudian, selama lebih dari 20 tahun memperdalam ilmunya di tanah suci, seperti tafsir Al-Qur’an, ilmu hadis, ilmu tasawuf, ilmu falak, ilmu fikih, dan ilmu hikmat," imbuhnya.
Wapres menambahkan bahwa semasa hidup, aktivitas dakwah Mama Falak tidak hanya di wilayah Pandeglang, tetapi sampai juga di wilayah Pagentongan Bogor, hingga didirikanlah Pondok Pesantren Al Falak pada 1901.
"Kealiman dan kemahsyuran Mama Falak menjadikan Pesantren Al Falak Pagentongan menjadi tujuan utama para santri di nusantara. Beliau juga seorang nasionalis yang sering berdiskusi dengan tokoh-tokoh kemerdekaan, termasuk Presiden Soekarno," katanya.