Menkes mengatakan negara yang paling banyak menemukan kasus hepatitis akut misterius ini adalah Inggris, disusul oleh Italia, Spanyol, dan Amerika Serikat.
Sementara itu, Menkes mengungkapkan Indonesia sudah melakukan pertemuan dan diskusi bersama CDC Amerika dan Inggris terkait hal ini. Namun, kesimpulan yang didapatkan masih sama yaitu belum dapat dipastikan secara 100% virus penyebab hepatitis akut misterius pada anak.
“Kami sendiri sudah melakukan koordinasi dan diskusi CDC Amerika dan CDC-nya Inggris satu hari setelah lebaran. kami juga banyak mendapat informasi. Kesimpulannya memang belum dapat dipastikan virus apa yang 100 persen Hepatitis akut ini,” katanya.