“Bahkan dapat menggerus nilai-nilai luhur bangsa dan nilai-nilai kepribadian bangsa Indonesia, seperti nilai-nilai agama, budaya, sopan santun, etika, dan toleransi serta sikap saling menghormati di antara sesama bangsa Indonesia,” kata Puan.
Puan menyebut apabila kebudayaan yang berkembang di wilayah Indonesia dibiarkan secara alamiah maka tidak mustahil ideologi dan budaya transnasional akan menjadi tuan di negeri ini.
“Tentu saja kita tidak antibudaya asing. Kita tidak dapat mengisolasi diri dari pengaruh budaya asing. Akan tetapi dengan kepribadian jiwa bangsa yang kuat, maka budaya asing dapat disaring dan dilarutkan dalam kebudayaan nasional,” ujarnya.
Oleh karena itu, bangsa dan negara ini dituntut untuk dapat memiliki kemampuan dan kekuatan di bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Harapannya agar dapat mewujudkan Indonesia yang berdaulat, berdikari, dan berkepribadian berlandaskan Pancasila.
“Oleh karena itu, sangat penting bagi kita semua, seluruh pemangku kepentingan, seluruh anak bangsa, untuk membangun kekuatan nasional kita, yang dimulai dari kesadaran, kemauan dan komitmen untuk ikut ambil bagian dalam kerja bersama, gotong royong, memajukan Indonesia di segala bidang,” ujar Puan.
Dia menambahkan komitmen dan kebersamaan yang bersumber dari kecintaan pada Tanah Air dan kecintaan pada bangsa Indonesia harus selalu digaungkan. Menurut Puan, banyak cara dalam berpartisipasi, bergotong royong serta kerja bersama untuk menyusun dan membangun Indonesia.
“Ada dengan cara menjadi Aparatur Sipil Negara, menjadi swasta, ada juga yang bergerak dalam dunia pendidikan, mengabdi di bidang sosial, bidang religius, bidang kesehatan, politik, bergerak di bidang jurnalistik, pers, olahraga, kesenian, pengamat, dan lain sebagainya,” kata Legislator dari Dapil Jawa Tengah V itu.
Puan menyatakan seluruh partisipasi tersebut dapat diartikulasikan dalam bentuk gagasan, kerja, prestasi, gerakan, kritik, dan lain sebagainya. Semua bentuk partisipasi menyusun dan membangun Indonesia tersebut apabila ditujukan untuk memajukan Indonesia maka arah dari kerja bersama tersebut akan memberikan energi yang positif.
“Energi positif bagi produktivitas memajukan Indonesia, memperkuat kebersamaan rakyat, mempersatukan rakyat, memperkuat semangat kebangsaan Indonesia, serta membudayakan kepribadian bangsa Indonesia,” kata Puan.
“Dengan demikian, Pancasila sebagai bintang penuntun arah perjalanan bangsa, akan benar-benar menjadi energi yang mewujudkan jiwa pengabdian untuk bangsa dan negara,” ucapnya.