Perayaan ini menjadi gambaran nyata tentang harmoni di perbatasan. Dalam suasana kedamaian dan sederhana, PLBN Sei Nyamuk mengajarkan bahwa manusia bisa hidup bersama, berbagi, dan tumbuh dalam satu wadah, meski terbatas oleh garis administratif.
Tak hanya itu, alumni Universitas Padjajaran itu juga memberikan penghargaan kepada Siswa-Siswi SMA 1 Sebatik dan SMA Taruna Sebatik Utara yang merupakan Paskibraka terbaik dalam mengibarkan Sang Merah Putih di PLBN Sei Nyamuk.
“Semoga Adik-Adik Paskibraka tetap semangat mengejar cita-cita dan selalu mencintai NKRI,” katanya.
Selain itu, Waka BPIP, Ketua DPRP, dan Dinas Perbatasan juga memberikan sertifikat dan penghargaan kepada tiga desa mandiri atau tiga desa Pancasila yang terpilih melalui seleksi diwilayah Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Mereka pun melakukan kunjungan ke pasar murah yang diselenggarakan melalui kerja sama dengan Badan Pangan Nasional. Melalui upaya tersebut, BPIP ikut berperan aktif dalam mendukung pasar murah melalui santunan di pasar murah.
Upacara bendera pun berjalan dengan lancar dan sukses. Perayaan ini menjadi momentum yang sangat berarti bagi masyarakat di perbatasan untuk memelihara nilai-nilai Pancasila melalui gotong royong dan menjaga persatuan, serta mengenang jasa-jasa para pahlawan bangsa. Dalam suasana penuh semangat, PLBN Sei Nyamuk mengukir telah cerita kebersamaan yang menginspirasi.