Terkait siapa yang mengancam Pratama, Wirna mengaku tidak mengetahui.
Wirna menuturkan, pada bulan puasa tepatnya 17 Maret 2025, anaknya sempat dirawat di Rumah Sakit Bintang Amin karena sering merasa kram di bagian tangan dan pincang saat berjalan.
"Dokternya kaget, bilang kenapa dibiarin anak kamu ini sudah kena syarafnya,” ucapnya.
Dokter syaraf merujuk korban untuk dilakukan scanning. Hasilnya, terdapat gumpalan darah dan cairan yang tidak mengalir dengan lancar, sehingga menyebabkan tangan korban kerap mengalami kram.
Wirna menuturkan, almarhum anaknya sempat bercerita bahwa dada, perutnya ditendang dan diinjak, hingga kuku kakinya copot. Namun, putranya tersebut tetap tidak menyebutkan siapa pelakunya.
Wirna berharap, pihak kepolisian dapat mengusut tuntas dugaan kekerasan yang menewaskan putra kesayangannya tersebut.