PEKANBARU, iNews.id - Tiga tahun lalu, Laudia Cinta Bella limbung dengan masa depannya usai menamatkan bangku sekolah menengah atas (SMA) di kota Kelahirannya Bagan Siapiapi, Rokan Hilir, Riau. Pandemi Covid-19 ketika itu masih menjadi momok menakutkan untuk beraktivitas di luar rumah.
Sempat berniat melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah, namun rencananya gagal karena terbentur biaya. Sedangkan kesempatan bekerja untuk lulusan SMA sangat tipis, ekonomi melambat efek pagebluk melanda dunia.
Setahun lamanya usai tamat sekolah hanya dimanfaatkan untuk mencari kerja, namun tidak satupun ada panggilan.
“Saya lulus SMA saat pandemi Covid-19 sedang maraknya. Sudah buat lamaran kerja di sana-sini namun tidak ada nama saya yang keluar,” kata Laudia, mengisahkan perjalanan hidupnya usai tamat sekolah 2021 lalu.
Pada 2022, perempuan 21 tahun ini mulai menemukan titik terang saat mendapat informasi adanya Program Penguatan Ekosistem Vokasi berupa Pelatihan Keterampilan Menjahit yang digelar PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) berkolaborasi dengan Politeknik Caltex Riau (PCR) dan Dinas Tenaga Kerja Rokan Hilir.
Tidak melewatkan kesempatan, Laudia bersama sejumlah temannya ikut mendaftarkan diri sebagai peserta pelatihan menjahit yang diampu Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) SBMB Mandiri.
”Begitu mendapat kabar adanya pelatihan menjahit, kami langsung mendaftar dan itu tidak dipungut biaya alias gratis,” tuturnya.