Dia sebagai guru berperan aktif dalam mengarahkan diskusi, memberikan konfirmasi, dan memastikan semua murid memahami materi dengan benar. Belajar sambil bermain ini, mampu menarik minat siswa dan efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Menggapai Mimpi lewat Media Sosial
Wahyudi yang juga dikenal dengan nama Wahyudi Aksara, memang akrab dengan internet. Dia acapkali menjadi pembicara dalam penggunaan media pembelajaran melalui website berbasis CMS. Terlebih saat masa pandemi Covid-19.
Selain website, guru milenial ini juga ramah dan aktif bermedia sosial. Bahkan, dia telah menjadi seorang content creator dengan puluhan ribu pengikut di akun media sosial miliknya.
Melalui akun media sosialnya, pria kelahiran 23 Januari 1995 tersebut membagikan kegiatannya sebagai pegiat literasi, edukator, penulis, dan pelatih guru muda. Tak sedikit guru yang akhirnya terinspirasi dengan metode mengajarnya. Wahyudi juga bercerita bahwa banyak mahasiswa pendidikan yang justru bertanya tentang penelitian skripsi.
“Banyak guru senior, mahasiswa-mahasiswa pendidikan yang konsultasi judul penelitian dan metode pembelajaran. Menginspirasi beberapa orang untuk melakukan hal serupa,” ujarnya.
Untuk menjadi seorang content creator seperti saat ini, perjalanan yang dilalui Wahyudi tidaklah mudah. Berawal dari suka, Wahyudi akhirnya menekuni bidang kreatif ini. Dia juga rela menyisihkan waktunya selama 1 jam untuk mempelajari teknik mengedit video melalui aplikasi capcut.
Sampai akhirnya, guru yang tengah menempuh Profesi Pendidikan Guru (PPG) Prajabatan 2024 ini konsisten membagikan konten seminggu tiga kali. Konten yang dibagikannya tak jauh-jauh dari dunia pendidikan, berupa metode, praktik, teknik, sampai media pembelajaran.
Awalnya, Wahyudi tidak menciptakan personal branding pada akun media sosial miliknya yang saat itu hanya memiliki 4 ribu followers. “Awal-awal kontenku nggak jelas, tentang kosakata yang ingin aku tumpahkan, jeje nggak jelas, bener-bener no personal branding,” ucapnya.
Kemudian, semua berubah saat dirinya menjalani program PPG Prajabatan. Pelan tapi pasti, Wahyudi mulai mendokumentasikan perjalanannya dari awal mendaftar program PPG Prajabatan hingga lulus menjadi peserta.