Ikuti Tren Media Sosial, Salah Satu Kunci Wahyudi Jadi Guru Favorit Para Murid

Anindita Trinoviana
Wahyudi mengajar dengan peralatan sederhana. (Foto: dok Pribadi Wahyudi)

Dia sebagai guru berperan aktif dalam mengarahkan diskusi, memberikan konfirmasi, dan memastikan semua murid memahami materi dengan benar. Belajar sambil bermain ini, mampu menarik minat siswa dan efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran. 

Menggapai Mimpi lewat Media Sosial

Wahyudi yang juga dikenal dengan nama Wahyudi Aksara, memang akrab dengan internet. Dia acapkali menjadi pembicara dalam penggunaan media pembelajaran melalui website berbasis CMS. Terlebih saat masa pandemi Covid-19. 

Selain website, guru milenial ini juga ramah dan aktif bermedia sosial. Bahkan, dia telah menjadi seorang content creator dengan puluhan ribu pengikut di akun media sosial miliknya. 

Melalui akun media sosialnya, pria kelahiran 23 Januari 1995 tersebut membagikan kegiatannya sebagai pegiat literasi, edukator, penulis, dan pelatih guru muda. Tak sedikit guru yang akhirnya terinspirasi dengan metode mengajarnya. Wahyudi juga bercerita bahwa banyak mahasiswa pendidikan yang justru bertanya  tentang penelitian skripsi. 

“Banyak guru senior, mahasiswa-mahasiswa pendidikan yang konsultasi judul penelitian dan metode pembelajaran. Menginspirasi beberapa orang untuk melakukan hal serupa,” ujarnya. 

Untuk menjadi seorang content creator seperti saat ini, perjalanan yang dilalui Wahyudi tidaklah mudah. Berawal dari suka, Wahyudi akhirnya menekuni bidang kreatif ini. Dia juga rela menyisihkan waktunya selama 1 jam untuk mempelajari teknik mengedit video melalui aplikasi capcut. 

Sampai akhirnya, guru yang tengah menempuh Profesi Pendidikan Guru (PPG) Prajabatan 2024 ini konsisten membagikan konten seminggu tiga kali. Konten yang dibagikannya tak jauh-jauh dari dunia pendidikan, berupa metode, praktik, teknik, sampai media pembelajaran. 

Awalnya, Wahyudi tidak menciptakan personal branding pada akun media sosial miliknya yang saat itu hanya memiliki 4 ribu followers. “Awal-awal kontenku nggak jelas, tentang kosakata yang ingin aku tumpahkan, jeje nggak jelas, bener-bener no personal branding,” ucapnya. 

Kemudian, semua berubah saat dirinya menjalani program PPG Prajabatan. Pelan tapi pasti, Wahyudi mulai mendokumentasikan perjalanannya dari awal mendaftar program PPG Prajabatan hingga lulus menjadi peserta.

Editor : Rizqa Leony Putri
Artikel Terkait
Bisnis
1 hari lalu

PHR Terapkan Teknologi CEOR, Dongkrak Produksi Minyak di Lapangan Tua

Nasional
1 hari lalu

IMIP Jadi Pemicu Pertumbuhan Ritel Modern yang Agresif

Nasional
2 hari lalu

Kemenkraf Luncurkan Pelatihan Gig Economy dan AI Challenge untuk Gen Z di Jakarta

Bisnis
2 hari lalu

Satu Dekade Shopee, Ciptakan Dampak bagi Ekosistem lewat Inovasi dan Kolaborasi

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal