Saat masih di dalam air, Scorpene mampu melakukan dengan kecepatan 20 knots atau setara dengan 37 kilometer per jam. Sedangkan ketika berada di permukaan air, laju dari Scorpene adalah 12 knots atau 22 kilometer per jam.
Lantaran dibekali AIP, membuat Scorpene mampu menyelam dengan waktu lebih lama saat posisi menyelam. Kapal selam ini juga dibekali Permanent Magnet Syncronous Motor dengan fitur akustik, elektromagnetik, magnetik, dan infrared yang rendah.
Kapal ini memiliki kemampuan kamuflase yang membuatnya sulit terdeteksi oleh musuh. Namun, Scorpene malah mampu mendeteksi musuh dalam jarak jauh.
Sistem Persenjataan
Scorpene mempunyai 6 tabung peluncur torpedo kaliber 553 mm, yang mampu meluncurkan torpedo kelas berat seperti Black Shark atau rudal anti kapal exsocet SM-39.
Kapal selam ini dibangun secara khusus dengan berbekal sistem tempur Submarine Tantical Integrated Combat System (SUBTICS). Kapasitas ranjau laut yang dapat dibawa berjumlah 30.
Kemhan mengatakan, Scorpene adalah kapal selam propulsi konvensional yang dirancang untuk semua jenis misi, termasuk untuk peperangan antippermukaan, peperangan anti-kapal selam, serta operasi khusus dan intelijen.
"Hadirnya kapal selam Scorpene, sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan armada pertahanan matra laut, membantu mengamankan wilayah perairan serta memperkuat industri pertahanan Indonesia," tulis Kemhan.