Dengan anggaran sebesar USD20.000, proyek ini berhasil menyalurkan 500 meter kubik air bersih kepada warga yang selama berbulan-bulan menghadapi krisis ketersediaan air akibat kerusakan infrastruktur dan akses yang terbatas.
"Program ini memberi manfaat langsung bagi 166.666 jiwa, terutama keluarga yang tinggal di wilayah dengan tingkat kerusakan tertinggi. Air bersih didistribusikan melalui truk tangki ke titik-titik pengungsian, kawasan pemukiman padat, serta fasilitas umum yang sebelumnya tidak dapat berfungsi karena minimnya suplai air," katanya.
Menurutnya, pasokan air bersih ini sangat penting untuk mendukung kebutuhan dasar warga, mulai dari konsumsi harian, kebersihan, hingga pencegahan penyakit. "Setiap liter air yang tiba di Gaza Utara hari ini berarti harapan untuk bertahan," ujar Qaddoura.
Situasi kemanusiaan yang masih jauh dari stabil, pelaksanaan proyek ini menjadi bukti bahwa dukungan internasional dan solidaritas masyarakat global tetap mengalir bagi warga Gaza. Program serupa diharapkan dapat terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan air dan sanitasi yang sangat mendesak.
Program ini diharapkan dapat meringankan penderitaan ribuan keluarga Palestina yang masih hidup dalam kondisi darurat akibat konflik berkepanjangan.