Ia menambahkan, jika black box dibiarkan dalam keadaan mengering tanpa air maka akan merusak bagian inti dan menyebabkan data tidak bisa terbaca.
"Nah kalau menyusutnya tidak terkontrol nanti bisa merusak bagian dalam black box tersebut sehingga nanti khawatir tidak bisa terbaca," katanya.
Setelah tiba di JICT 2, black box langsung dibawa ke Laboratorium KNKT untuk investigasi lanjutan. Soerjanto menjelaskan, tahap pertama yang akan dilakukan terhadap benda tersebut adalah pengeringan secara perlahan menggunakan alat khusus sehingga tidak merusak data memori percakapan yang ada di dalam.
KNKT memperkirakan black box pesawat Lion Air JT 610 yang ditemukan tim SAR merupakan data rekaman penerbangan atau flight data recorder (FDR). Basarnas akan terus mencari black box berisi data percakapan di kokpit atau cockpit voice recorder (CVR).
Black box Lion Air ditemukan tim penyelam SAR dari Batalyon Intai Amfibi Marinir TNI Angkatan Laut di perairan Tanjung Karawang pada kedalaman 32 meter.
Penyelam yang mengangkat kotak hitam, Sertu Hendra, mengaku harus berjuang ekstra keras untuk mengangkat kotak hitam tersebut karena berada di antara lumpur laut dan serpihan pesawat.