JAKARTA, iNews.id – Relawan Basarnas Syachrul Anto yang ikut menyelam dalam membantu misi pencarian korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang, Jawa Barat (Jabar), gugur dalam tugas mulianya, Jumat (2/11/2018). Jenazah almarhum siang ini akan dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di daerah asalnya, Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Sabtu siang (3/11/2018).
Informasi yang diperoleh, almarhum Syachrul Anto merupakan anggota Indonesia Diving Rescue Team (IDRT). Dia menjadi relawan Basarnas dan datang ke lokasi jatuhnya pesawat Lion Air untuk membantu proses evakuasi dan pencarian korban sejak Rabu (31/10/2018).
Saat sedang menyelam, almarhum diduga mengalami dekompresi. Regu penolong lainnya sempat melakukan upaya penyelamatan dan membawanya ke RSUD Koja, Jakarta Utara, pukul 22.10 WIB. Saat dibawa ke rumah sakit, kondisinya dalam keadaan tidak sadar, tidak ada respons, tidak ada denyut nadi, dan tidak ada napas.
Pukul 22.30 WIB, setelah dilakukan pemeriksaan, dokter menyatakan Syachrul Anto meninggal dunia. Basarnas dan keluarga menolak autopsi yang diajukan dokter untuk mengungkap penyebab pasti kematiannya.
Berdasarkan penjelasan Ahli Terapi Oksigen Hiperbarik Indonesia Prof Dr M Guritno Suryokusumo seperti dikutip dari SINDOnews, secara sederhana, gejala dekompresi merupakan suatu kondisi medis ketika akumulasi gas nitrogen yang larut dalam tubuh setelah menyelam membentuk gelembung udara. Gelembung ini menyumbat aliran darah dan sistem saraf.