Menurut data dari Bank Indonesia Jawa Tengah, sekitar 93,78 persen dari peningkatan nilai dalam sektor pertanian berasal dari pekerjaan pertanian, produksi, operator, dan pekerja kasar yang tidak memiliki keterampilan khusus. Hanya sekitar 5,58 persen dari peningkatan tersebut berasal dari modal.
“Hal tersebut menunjukkan bahwa relatif banyak tenaga kerja yang terlibat dalam proses produksi dibandingkan penggunaan modal, sehingga sektor pertanian merupakan sektor yang padat karya,” ujar Rahmat.
Dari data tersebut, terlihat bahwa sektor pertanian memainkan peran utama dalam kesejahteraan perekonomian di Jateng. Hal ini diperkuat dengan program-program di Jateng yang dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
Salah satu inisiatif tersebut adalah Kartu Tani, yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani di wilayah Jateng.
Program ini memberikan kesempatan kepada petani untuk mendapatkan pupuk subsidi sesuai dengan kebutuhan mereka, serta layanan perbankan bagi yang memenuhi syarat.