Menurut dia, bahwa para nakes yang saat ini berada di RSDC Wisma Atlet pada awalnya adalah sukarelawan yang mengabdikan diri, bahkan tanpa insentif.
"Ini saya sampaikan ke teman-teman di lapangan yang tentunya memang ini dulu juga awal berdirinya Rumah Sakit Darurat ini, mulai Maret, April, Mei dan bahkan 2 bulan itu memang tidak ada insentif dan mereka tidak ada masalah,” kata Arifin.
Atas hal ini, dia mengapresiasi pemerintah yang memberikan insentif keputusan dari Kementerian Keuangan. Sehingga, kata Arifin, ketika terjadi keterlambatan pencairan, dia mengatakan kepada para nakes anggap saja menabung.
“Dalam proses memang kami sampaikan juga perubahan anggaran tahun mengalami keterlambatan sampaikan juga tetap semangat, tidak ada masalah. Saya juga memastikan mereka bahwa anggap saja kalian itu nabung. Jadi pasti akan saya sampaikan seperti itu," katanya.