Dia akhirnya menyampaikan niat tersebut ke guru pembimbing di ponpes. Guru itu kemudian menyarankan Masruchin untuk mendaftar sebagai calon hafiz.
Dia lantas mengikuti serangkaian tahapan yang ditentukan. Dirinya tekun belajar meski harus berbaur dengan santri yang berusia jauh lebih muda darinya.
Tak hanya menyetor hafalan ke para pembimbing, Masruchin juga belajar menghafal di pos satpam. Dia terus menambah hafalan sambil berjaga.
Dia menyediakan Alquran kecil yang disimpan di pos satpam sebagai media belajar. Dalam kurun sekitar lima tahun, dia pun berhasil menyelesaikan masa belajarnya.
Usai diwisuda, Masruchin dihadiahi umrah ke Tanah Suci, Makkah.
"Masya Allah, saya itu benar-benar beruntung bisa menunaikan ibadah umrah dan menjalankan ibadah langsung di depan Kakbah. Ini benar-benar hidayah tak terduga bagi saya," kata Masruchin.