Beliau menekankan bahwa komitmen yang dibangun harus lebih dari sekadar tanda tangan perjanjian. Ia mengajak para pemangku kepentingan untuk merancang rencana aksi yang terkontrol dan terukur.
"Gubernur berpesan agar komitmen yang dibangun tidak sekadar tanda tangan, tapi membuat rencana aksi yang lebih terkontrol," kata Ganjar Pranowo.
Pada saat itu, tidak hanya perusahaan swasta, pemerintah juga mengajak Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan perguruan tinggi untuk terlibat aktif dalam program ini. Dengan demikian, melalui pola kerja sama ini, diharapkan upaya penanggulangan kemiskinan bisa dipercepat.
"Di Jawa Tengah terdapat banyak perguruan tinggi. Kita berharap mereka dapat berkontribusi secara inovatif, kreatif, konseptual, termasuk dalam monitoring dan evaluasi, untuk mencapai tujuan ini," kata Ganjar Pranowo.
Dia menegaskan pentingnya peran aktif perguruan tinggi dalam program Desa Dampingan. Inisiatif program Desa Dampingan ini merupakan langkah signifikan dalam upaya mengatasi kemiskinan di Jawa Tengah.