JAKARTA, iNews.id - Terdakwa Gubernur Sulawesi Tenggara (nonaktif) Nur Alam diduga menerima uang gratifikasi lebih Rp40 miliar dari Richcorp International Ltd asal Hong Kong pada 2010. Uang tersebut antara lain diinvestasikan dengan membuka polis asuransi AXA Mandiri senilai Rp30 miliar. Saat berinvestasi itu, Nur Alam ditemani dua artis senior, Sylvana Herman dan Raslina Rasidin.
Peristiwa itu diungkap Kepala Cabang Bank Mandiri Kendari, Sultra periode 2009-2010 yang kini Kepala Cabang Bank Mandiri Jakarta Pertamina, Syahrial Imbar, saat bersaksi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (5/2/2018). Selain Syahrial, Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada KPK juga menghadirkan saksi atas nama Direktur PT Sultra Timbel Mas Roby Adrian Pondiu.
Nur Alam merupakan terdakwa dua perkara. Salah satunya, penerimaan gratifikasi USD4.999.900 atau saat itu setara Rpp40.268.792.850 dari Richcorp International Ltd. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan pembeli nikel dari PT Anugrah Harisma Barakah (AHB).
Syahrial Imbar memaparkan, sekitar 2010 dirinya pernah dihubungi Nur Alam untuk datang ke Kantor Perwakilan Pemerintah Provinsi Sultra di Jakarta yang berlokasi di Menara Global, Jalan Gatot Subroto. Saat bertemu, Nur Alam menyampaikan bahwa akan ada uang pribadinya yang berasal dari Hong Kong dengan angka Rp100 miliar. Dalam pertemuan tersebut, Nur Alam juga mengaku ingin membuat polis asuransi AXA Mandiri Financial Service.
Pada perkembangannya Nur Alam lantas membuka rekening AXA Mandiri di Plaza Mandiri. Jumlah yang masuk, tutur Syahrial, sebesar lebih Rp40 miliar. Rekening ini untuk menampung dana awal yang akan diinvestasikan Nur Alam. Syahrial tidak bertanya lagi ke Nur Alam uang tersebut berasal dari rekening siapa di Hong Kong.