“Dengan IPB University membuka Prodi Biomedis, maka akan memenuhi kebutuhan keahlian biomedis, orang-orang yang kompeten membuat obat atau membuat bahan biologis,” tutur dia.
Deni memaparkan pembukaan prodi ini sangat sejalan dan sesuai dengan kebutuhan masa depan mengingat obat-obatan Indonesia sebagian besar saat ini masih impor. Harapannya, pembukaan prodi ini bisa mengembangkan industri obat di Indonesia.
“Mereka yang memiliki keahlian biomedis nantinya diharapkan akan membuat dan mengembangkan obat dan serum, bekerja di laboratorium atau perusahaan pengembangan obat, atau bisa juga menjadi seorang technopreneur dengan menciptakan alat-alat medis,” kata dia.
Biomedis bukanlah dokter. Mereka adalah orang yang mampu meramu dan meracik obat tetapi bukan seorang farmasi. “Resepier hanya menerjemahkan kebutuhan obat, akan tetapi yang meramu dan membuat obat-obat baru adalah orang yang menguasai ilmu-ilmu biomedis,” ucapnya.