Berawal dari konferensi kecil yang melibatkan sekolah-sekolah cabang IPEKA, Anika mengatakan MUN tahun ini telah berkembang menjadi acara besar yang pesertanya lebih dari 50 sekolah.
“Jadi tahun lalu, kita mengambil langkah kecil sebuah langkah permulaan yaitu kami mengundang sekolah-sekolah dari cabang IPEKA lainnya dan kami mengundang untuk konferensi kecil sebelum kami juga meningkatkan untuk konferensi ini dan Puji Tuhan kami bisa mengundang 50 sekolah lebih dan di seluruh Jakarta dan Indonesia ya mungkin,” tuturnya.
“Harapannya ke depan adalah agar kami bisa saling menghargai budaya yang berbeda-beda dan juga saling terus menjadi sebuah anak-anak generasi muda yang peduli akan dunia dan juga peduli akan damainya di dunia sih,” ujarnya.
Selain mengenalkan siswa pada dinamika diplomasi global, Anika mengatakan MUN juga dirancang untuk meningkatkan keterampilan public speaking, analisis, dan kolaborasi.
Pasalnya, kata Anika, generasi muda saat ini harus terus memahami isu-isu global salah satunya lewat gelaran MUN kali ini. Dia pun berharap MUN bisa menjadi agenda rutin IPEKA IICS.
“Kami ingin siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga memahami dan terlibat dalam permasalahan dunia secara nyata. Kami akan terus mengevaluasi dan meningkatkan acara ini agar lebih efektif di masa depan. Rundown konferensi akan disempurnakan untuk mencapai tujuan yang lebih besar,” ujarnya.