JAKARTA, iNews.id - Dinamika politik menjelang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019 masih sangat cair. Namun, Partai Golkar meragukan realisasi isu duet Joko Widodo-Prabowo Subianto (Jokowi-Prabowo) sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Agung Laksono mengatakan, waktu pendaftaran pasangan capres dan cawapres masih panjang. Maka itu, dinamika politik akan terus bergulir, termasuk isu menduetkan Jokowi dengan Prabowo.
"Saya sudah mendengar dari berbagai informasi bahwa tidak ada jalannya untuk bisa bersatu. Jokowi sebagai presiden dan Prabowo sebagai wakil residen," ujar Agung, di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Selasa, 17 April 2018 malam.
Dia menuturkan, sejak 2014 kedua tokoh itu sudah bertarung untuk memperebutkan kursi nomor satu di Indonesia dan hasil akhirnya dimenangkan oleh Jokowi. Apalagi, sejak awal tujuan Prabowo untuk jadi presiden bukan wapres.
"Jadi saya tidak yakin itu terjadi (peluang Jokowi-Prabowo)," ucapnya.
Pendapat senada pernah disampaikan sebelumnya oleh Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman. Dirinya sempat mendengar isu Jokowi akan meminang Prabowo sebagai cawaprsnya. Namun, tawaran ituditolak Prabowo.
"Saya sudah dengar lama, setengah tahun lalu. Pak Prabowo menegaskan ke Luhut, itu tidak mungkin. Masa ujung-ujungnya jadi cawapres Jokowi?” kata Sohibul, Jakarta, Minggu, 15 April 2018.