Selain itu, proyek pengendalian banjir di wilayah Muktiharjo juga akan dilaksanakan BBWS Pemali-Juana melalui bantuan dari Bank Dunia.
Program penanganan banjir tanggul laut tersebut akan didukung dengan peningkatan kapasitas di sejumlah rumah pompa. Seperti Pompa Progo, Tambakrejo, Tanah Mas, dan Tawang Mas.
Upaya ini juga akan dibarengi dengan pembangunan dan peningkatan saluran drainase di berbagai wilayah, seperti peningkatan kapasitas saluran Tlogosari, Dempel, Simpang Syuhada-bugen, Jalan Gajah–Aspol Kabluk dan Pompa Progo, serta sodetan ke Kali Babon untuk penanganan banjir pada Sistem Semarang Timur.
Sedangkan penanganan banjir pada Sistem Semarang Tengah akan dilakukan melalui peningkatan saluran drainase sepanjang Kali Semarang, saluran Jalan Tanjung, saluran MT Haryono–Petudungan, Saluran Ki Mangunsarkoro, pompa Tawang Mas, pompa Kolonel Sugiyono dan pompa Tanah Mas.
Tak hanya hilir, penanganan kapasitas saluran untuk penanganan banjir juga dikerjakan di daerah hulu, seperti Jalan Alam Asri, Jalan Semarang–Boja (Jatisari) dan Jalan Duku 1 (anak sungai blorong). Tak hanya itu, akan dilakukan penyelesaian normalisasi pada Kali Plumbon, Tenggang (hulu), Babon (hulu), Kali Mangkang, Kali Tugurejo.
Dengan serangkaian program dan proyek yang dikerjakan, Pemkot Semarang berharap hal tersebut dapat mengurangi dampak banjir secara signifikan di wilayah yang masih terdampak.
Upaya ini mencakup penanganan hilir hingga hulu, melibatkan berbagai pihak dan berbagai proyek untuk menjaga keberlanjutan Kota Semarang dari ancaman banjir.