Liliek menambahkan, pihaknya juga akan membangun 11 titik pos kesehatan di Muzdalifah yang akan di tempatkan. Tapi karena sifatnya cuma pertolongan sementara jadi pos satelit saja. Begitu juga di Mina, pos kesehatan yang besar juga ada dekat tenda jemaah.
"Kemudian di titik alur lalu lalang jemaah kita dari tenda ke jamarat juga kita kerahkankan teman-teman dari EMT dan P3JH dan Linjam. Jalur bawah ada 5 titik begitu juga jalur atas 5 titik. Kita juga ada ambulans yang akan stand by, termasuk yang di dekat jamarat," katanya.
Langkah antisipasi ini diambil mengingat pelaksanaan haji tahun ini banyak diikuti jemaah haji lanjut usia (Lansia). "Lansia memang sangat banyak dan memiliki risiko tinggi (risti) juga sangat banyak sekitar 70-75% sehingga kita screening ada 50 jemaah di setiap kloter yang risti yang harus dipantau. Kemudian discreening lagi untuk masuk kategori safari wukuf," katanya.
Liliek juga mengimbau agar jemaah haji khususnya lansia agar menjaga jesehatannya. "Kita ingatkan jangan lagi banyak aktivitas di luar karena suhu cukup tinggi di Mekkah perlu diwasapadai. Cukup beraktivitas di penginapan saja. Ibadah juga akan ada di hotelnya. Ini kita minta agar di hotel saja.
"Ibadah sunah juga mulai dikurangi. Karena tujuan utamanya adalah untuk haji. Ini yang kita jaga agar pada saat armuzna itu jemaah sehat dan bugar," katanya.