“Jasa Raharja berkomitmen untuk terus meningkatkan standar yang tinggi dalam implementasi governance, risk and compliance. Beberapa transformasi dan implementasi juga telah Jasa Raharja lakukan di bidang manajemen risiko seperti penerapan sistem DASI-JR, sistem keuangan ORACLE, tata persuratan digital SIAP-JR, sistem pelaporan manajemen risiko digital Sistem Informasi Manajemen Risiko (SIMR), dan tata kelola SDM melalui HRIS, MOVIS,” tutur Amos Sampetoding.
Menurut Amos, manajemen risiko yang kuat terbukti mendorong kinerja keuangan Jasa Raharja menjadi lebih positif. Hal ini berkat beberapa strategi yang dilakukan antara lain transformasi digital di sektor pendapatan, pelaksanaan program intensifikasi pendapatan bersama mitra kerja, penerapan operational excellence berpedoman kepada good corporate governance (GCG), pengelolaan investasi yang secure, serta efisiensi biaya yang dilakukan oleh manajemen.
Selain itu, Jasa Raharja yang tergabung dalam Holding Perasuransian dan Penjaminan atau Indonesia Financial Group(IFG) senantiasa berkomitmen dalam memberikan pelayanan terbaik, mudah, cepat, dan tepat, sebagai wujud penyelenggara Program Perlindungan Dasar Kecelakaan Penumpang Umum dan Lalu Lintas Jalan.
(CM)