Meski begitu, Dwikorita mengatakan intensitas hujan yang BMKG prediksi tidak berlangsung lama.
“Artinya durasinya tidak lama, tidak seperti banjir Jabodetabek awal tahun 2020 itu kan durasinya beberapa jam. Kalau saat ini karena masa pancaroba, transisi dari musim kemarau ke musim hujan jadi durasinya tidak berlangsung lama, tapi intensitasnya tinggi,” tuturnya.
Untuk wilayah-wilayah yang memiliki kemiringan cukup signifikan atau curam, Dwikorita menyebutkan cuaca ekstrem berpotensi menimbulkan longsor.
“Dan juga wilayah-wilayah dekat bantaran sungai ataupun cekungan yang lahannya sudah mengalami penurunan daya resap air berpotensi untuk mengalami banjir. Meskipun tidak separah yang pernah terjadi di bulan Januari tahun 2020 yang lalu,” tuturnya.