"Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Kemlu yang banyak membantu sehingga proses pemulangan jenazah almarhum bisa datang ke Indonesia sesuai dengan rencana," ucapnya.
Dia berharap ke depannya kejadian tersebut tidak terulang kembali. Kemudian misi-misi perdamaian yang dilakukan PBB tetap berjalan lancar.
"Mudah-mudahan tidak ada lagi kejadian serupa. Mudah-mudahan misi Monusco berjalan dengan baik sesuai dengan keinginan program dari PBB," katanya.
Selain Rama Wahyudi, ada satu korban lagi bernama Pratu Syafii Makbul. Pratu Syafii Makbul selamat dari insiden tersebut setelah dilarikan ke rumah sakit.
Pasukan dalam misi Monusco diberondong milisi bersenjata saat mengawal pekerja pembangunan jembatan di Hululu. Mereka disergap saat hendak kembali ke base camp operation di Mavivi.
Rama sebagai komandan tim semula bertugas menggeser pasukan dan dukungan logistik ke Jembatan Halulu. Mereka berangkat pukul 08.00 waktu setempat. Perjalanan dari markas prajurit Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco di Mavivi memakan waktu sekitar tiga jam.