Kita sudah mengenal jenis-jenis paragraf, agar lebih paham mari kita lihat beberapa contoh:
Contoh 1:
Kebudayaan dibagi atas dua macam yaitu kebudayaan fisik dan kebudayaan non fisik. Kebudayaan fisik tanpa jelas dengan merujuk pada benda-benda. Kebudayaan non fisik ada yang berupa pemikiran dan berupa tingkah laku. Contoh lain kebudayaan fisik adalah patung, lukisan, rumah, mobil, dan jembatan. Contoh kebudayaan yang berupa pemikiran adalah filsafat, pengetahuan, ideologi, etika dan estetika. Hasil kebudayaan yang berupa tingkah laku adalah adat istiadat, tidur, bertani, bahkan berkelahi (Dalman, 2019:87).
Penjelasan:
Paragraf di atas merupakan jenis paragraf deduktif. Pola pengembangan paragraf deduktif merupakan pola pengembangan paragraf yang ide pokoknya berada di awal paragraf. Ide pokok paragraf tersebut yaitu “Kebudayaan dibagi atas dua macam yaitu kebudayaan fisik dan kebudayaan non fisik.”.
Contoh 2:
Industrialisasi di negara kita mendorong didirikannya berbagai macam pabrik yang memproduksi beraneka barang dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pabrik-pabrik itu memberikan lapangan kerja kepada ribuan tenaga kerja baik yang berasal dari masyarakat di sekitar pabrik maupun di daerah lain. Dengan demikian, adanya berbagai pabrik dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Di samping itu, aneka barang yang diproduksi oleh pabrik-pabrik tersebut telah meningkatkan ekspor nonmigas serta menghasilkan devisa bagi negara.
Penjelasan:
Paragraf di atas memperlihatkan bahwa kalimat pertama merupakan kalimat yang mengandung gagasan umum. Kalimat tersebut merupakan dasar atau induk dari perumusan gagasan-gagasan yang ada di bawahnya. Dinyatakan dalam paragraf tersebut bahwa pembangunan pabrik disediakan industrialisasi. Industrialisasi dapat memberikan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan meningkatkan ekspor non migas serta menghasilkan devisa negara.
Contoh 1:
Yang dimaksud dengan kebudayaan fiksi tampak jelas karena merujuk pada benda-benda. Kebudayaan non fiksi ada yang berupa pemikiran dan berupa tingkah laku. Contoh kebudayaan yang berupa pemikiran adalah filsafat, pengetahuan dan ideologi, etika, dan estetika. Hasil kebudayaan yang berupa tingkah laku adalah adat istiadat, tidur, bertani dan bahkan berkelahi. Jadi, kebudayaan dapat dibagi atas dua macam, yaitu kebudayaan fisik dan kebudayaan non fisik. (Dalman, 2013:98).
Penjelasan:
Paragraf diatas menggunakan pola pengembangan paragraf induktif. Pola pengembangan paragraf induktif merupakan pola pengembangan paragraf yang ide pokoknya berada di akhir paragraf.
Contoh 2:
Gerakan pecinta alam dengan dasar “sadar lingkungan sehat” telah mulai menggejala di kalangan remaja. Tidak sedikit perkumpulan pecinta lingkungan yang anggotanya terdiri atas pelajar, baik itu pelajar SMP, SMA, maupun para remaja dari lingkungan pesantren. Keberanian untuk melakukan penelitian ilmiah semakin meluas, khususnya di tingkat SMA. Fenomena semacam itu merupakan bukti bahwa remaja pada tahun-tahun ini tidak selalu bernilai negatif.
Penjelasan:
Paragraf di atas dengan jelas mengungkapkan gagasan bahwa remaja tidak selalu bernilai negatif. Gagasan tersebut terdapat dalam kalimat terakhir. Kalimat-kalimat sebelumnya merupakan bukti yang menunjukkan fenomena positif kiprah remaja.
Contoh 1:
Pemerintah menyadari bahwa rakyat Indonesia memerlukan rumah-murah sehat dan kuat. Departemen sudah lama menyelidiki bahan rumah yang murah tetapi kuat. Agaknya bahan perlit yang diperoleh dari batu-batuan gunung berapi sangat menarik perhatian para ahli. Bahan ini tahan api dan tahan air. Lagipula bahan perlit dapat dicetak menurut keinginan seseorang. Usaha ini menunjukkan bahwa pemerintah berusaha membangun rumah murah, sehat, kuat untuk memenuhi keperluan rakyat. (Dalman, 2013:98).
Penjelasan:
Paragraf di atas menggunakan pola pengembangan paragraf deduktif-induktif atau paragraf campuran.
Contoh 2:
Saya berkeyakinan kalau Indonesia memfokuskan diri pada sektor agribisnis, tidak ada negara lain yang mampu melindungi kita. Memang, masalah himpitan ekonomi yang sedang berlangsung, telah mengoreksi nilai tukar kita. Dalam hal ini, pemerintah harus menyesuaikan diri terhadap nilai tukar yang ada dengan mendorong industri-industri yang mampu bertahan pada nilai tukar yang ada, yakni sektor agribisnis. Bagi sektor agribisnis, semakin melemah rupiah-asal stabil-, akan semakin baik. Apabila sektor ini menjadi salah satu negara yang ekonominya tertangguh di dunia.
Penjelasan:
Gagasan utama paragraf tersebut adalah agribisnis merupakan sektor terpenting bagi bangkitnya perekonomian Indonesia. Gagasan tersebut dinyatakan dalam kalimat pertama. Setelah diselingi dengan kalimat-kalimat penjelas, gagasan tersebut ditegaskan kembali dalam kalimat terakhir dengan rumusan yang berbeda.
Contoh:
Pagi hari itu aku duduk di bangku panjang dalam taman di belakang rumah. Matahari belum tinggi benar, baru sepenggalan. Sinar matahari pagi menghangatkan badan. Di depanku bermekaran bunga beraneka warna. Kuhirup hawa pagi yang segar sepuas-puasku.
Penjelasan:
Paragraf di atas, merupakan paragraf yang terbentuk dengan semua kalimat topik. Terdapat empat kalimat dalam paragraf tersebut yang dapat berdiri sendiri membentuk sebuah paragraf baru.
Nah, jadi sudah tahu kan apa saja jenis-jenis paragraf dan contohnya? Semoga kamu dapat mudah membedakannya ya!