"Menurut kami, pilihan lebih beragam akan lebih menguntungkan rakyat. Karena Indonesia adalah negara majemuk, tidak seharusnya hanya diwakilkan oleh dua calon presiden, itu memasung kedaulatan rakyat," ujarnya.
Lebih lanjut Yusuf mengatakan, akibat terbatasnya calon presiden akan terjadi efek domino seperti adanya polarisasi politik. Perindo, kata Yusuf, berharap agar kejadian tersebut tidak terulang lagi.
"Kita sudah trauma juga dengan pembelahan politik yang mengakibatkan perpecahan sampai di tingkat bawah, ada persatuan nasional yang terganggu. Ini seharusnya tidak terulang lagi di Pemilu 2024 nanti, di Pilpres ya tentunya," tuturnya.