JAKARTA, iNews.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno berharap kebijakan pembatalan kenaikan tarif naik ke atas Candi Borobudur bisa membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif masyarakat sekitar. Seperti diketahui, Jokowi membatalkan tarif sebesar Rp750.000 untuk turis lokal dan US$100 untuk turis asing.
"Sesuai dengan banyak permintaan rekan media dan para pemerhati terkait Ratas yang baru saja kita rampungkan bersama Presiden, Menko, dan para Menteri, maka dapat kami sampaikan bahwa keputusan Presiden adalah membatalkan rencana kenaikan dari tarif untuk menaiki bangunan Candi Borobudur menuju stupa," ujar Sandiaga, Selasa (14/6/2022).
Ia menyebut Presiden Joko Widodo menyampaikan pelestarian cagar budaya Candi Borobudur merupakan prioritas utama dan juga beriringan dengan pemulihan ekonomi. Khususnya pemberdayaan masyarakat ekonomi bawah atau UMKM di sekitar Borobudur.
"Saat ini ekonomi masyarakat masih dalam taraf pemulihan, kita turut berempati, kita turut memastikan bahwa Borobudur ini menjadi satu ikon kebudayaan pariwisata sebuah situs kelas dunia, dan ini tentunya harus memiliki wajah baru, harus terintegrasi, dan disiapkan pengelolaannya, manajemennya, baik dari infrastruktur maupun SDM-nya," kata Sandiaga.
Kawasan yang terintegrasi ini tentunya, kata Sandiaga, harus berpihak kepada pariwisata yang berkualitas berbasis komunitas masyarakat, pariwisata yang berkelanjutan, dan juga pariwisata hijau (green tourism).
"Bapak Presiden menyampaikan juga bahwa kaidah kelestarian ini harus diutamakan, sehingga nanti setelah kita mendapatkan masukan dari para ahli dari para arkeolog, ahli konservasi, maka jumlah wisatawan yang dibatasi untuk menaiki bangunan dari Candi Borobudur ini tentunya meliputi tiga hal, yaitu wisata edukasi, wisata penelitian, wisata konservasi atau spiritual, dan juga untuk tamu-tamu negara," ujarnya.
Sebagai bahan perbandingan, Sandiaga bersama menteri lainnya mendiskusikan bagaimana pengelolaan situs bersejarah dunia lainnya, seperti Piramida, Macupicu dan lain sebagainya.
"Oleh karena itu, kami di Kemenparekraf untuk menyiapkan peta jalan dan pola perjalanan, juga penyiapan untuk wisata seperti augmented reality, virtual reality, yang terdigitalisasi. Nanti juga akan dihadirkan light and sound show, karena di relief Borobudur banyak alat musik yang tergambarkan. Ini menunjukkan bahwa The Sound of Borobudur menjadi satu kearifan 1200 tahun," katanya.
Desa wisata juga akan disiapkan Kemenparekraf dan stakeholder terkait dengan konsep Balkondes. Total ada sekitar 50 desa wisata di sekitar destinasi wisata super prioritas Borobudur kemarin.
"Saat Waisak juga kita melihat bahwa seluruh kehidupan di destinasi super prioritas Borobudur ini kembali menggeliat, banyak terbuka peluang usaha dan lapangan kerja," tuturnya.
Pihaknya nanti juga akan memastikan zona eco tourism, glamping, yakni di sisi badan otorita Borobudur, di luar zona satu dan dua akan disiapkan kendaraan ramah lingkungan seperti mobil listrik, bus listrik, cable car. Hal ini demi mewujudkan keberlanjutan dan ekonomi hijau serta Balkondes disiapkan sehingga ekonomi kreatif setempat bisa ditingkatkan penjualannya.