Ribuan warga dari Kota Palu dan sekitarnya mulai meninggalkan wilayah yang terdampak gempa bumi dan tsunami itu. Sebagian besar memilih melalui jalur darat, untuk mencari tempat tinggal sementara yang layak.
Sejak Senin (1/10/2018) malam hingga Selasa (2/10/2018) pagi, ribuan kendaraan yang didominasi sepeda motor keluar dari Kota Palu. Akibatnya, kemacetan panjang pun tak terhindarkan. Kendaraan mengular hingga 10 kilometer (km) di wilayah kebun kopi Toboli.
Sementara itu aksi penjarahan penyaluran bantuan yang terjadi di beberapa titik melalui jalur darat diduga karena tidak adanya koordinasi dengan aparat pengamanan pada saat penyaluran bantuan logistik.
“Karena itu, kami minta kepada semua pihak yang akan menyalurkan bantuan korban gempa di Palu dan Donggala untuk terlebih dulu berkoordinasi dengan Polda Sultra. Kami siap memberikan pengawalan,” kata Kapolda Sultra, Brigjen Pol Iriyanto Senin (1/10/2018).