Presiden juga memerintahkan para menterinya dan pejabat kementerian lembaga agar tidak pamer kekuasaan dan kekayaan di media sosial. Menurutnya sangat tidak pantas memamerkan kekayaan dan kekuasaan di media sosial.
"Sekali lagi saya ingin tekankan kepada kita, kepada bawahan kita jangan pamer kekuasaan, jangan pamer kekayaan. Apalagi sampai dipajang-pajang di Instagram, di media sosial. Kalau aparat birokrasi itu sangat tidak pantas," tuturnya.
Kepala Negara pun mengaku terus memantau perkembangan klarifikasi Rafael dan Eko dari media sosial. Hal tersebut menurut Jokowi sangat berkaitan dengan reformasi birokrasi terkait pelayanan masyarakat.
"Dari komentar-komentar yang saya baca baik di lapangan maupun di kementerian, di media sosial karena peristiwa di pajak dan bea cukai," kata Jokowi.
Atas hal tersebut, Jokowi merasa kecewa dengan tingkah laku dari Rafael dan Eko yang dinilai bergaya hidup hedonis.
"Saya tahu betul mengikuti kekecewaan masyarakat terhadap aparat kita, aparat pemerintah. Dan hati-hati tidak hanya urusan pajak dan bea cukai ada kepolisian dan juga aparat hukum lainnya terhadap birokrasi yang lainnya," kata Jokowi.
"Kalau seperti itu menurut saya pantas rakyat kecewa. Karena pelayanannya dianggap tidak baik kemudian aparatnya perilakunya jumawa dan pamer kuasa kemudian pamer kekuatan, pamer kekayaan hedonis," tuturnya.