JAKARTA, iNews.id – Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo–Sandi, Fadli Zon, turut berkomentar soal seruan capres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) yang mengajak pendukungnya menggunakan baju warna putih pada saat hari pencoblosan 17 April nanti. Fadli menilai, masyarakat bebas memakai baju apa saja saat datang ke tempat pemungutan suara (TPS).
Tak hanya itu, dia bahkan menyebut gerakan memakai busana putih sudah lebih dulu digaungkan oleh kubunya. Termasuk tatkala tim sukses Prabowo-Sandi mengeluarkan istilah “putihkan Solo” saat berkampanye di Kota Surakarta, Jawa Tengah, akhir pekan lalu.
“Itu kan terserah orang mau pakai baju apa ya (saat datang ke TPS). Saya kira kalau putih, kami dari dulu yang menyerukan ‘putihkan Jakarta’ atau ‘putihkan Solo’,” ungkap Fadli, di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (28/3/2019).
Terlebih lagi, kata dia, baju berwarna putih selama ini justru lebih identik dengan Partai Gerindra. Menurut Fadli, para kader partai besutan Prabowo Subianto itu sejak lama selalu mengenakan baju putih, terutama dalam setiap kunjungan mereka ke lapangan.
“Seragam Gerindra juga kebetulan putih juga. Pak Prabowo juga kerap kali pakai baju putih. Enggak pernah Pak Prabowo pakai jas kalau kampanye yang di lapangan, enggak pernah,” kata wakil ketua umum Partai Gerindra itu.
Jokowi sebelumnya menyuruh pendukungnya datang ke TPS pada 17 April nanti dengan menggunakan busana berwarna putih. “Ajak mereka semuanya ke TPS memakai baju putih, memakai baju putih. Karena yang akan dicoblos itu bajunya juga putih. Karena putih adalah kita, kita adalah baju putih,” kata mantan wali kota Solo itu saat berkampanye di Malang, Jawa Timur, Senin (25/3/2019) lalu.