JAKARTA, iNews.id - Pakar telematika, Roy Suryo menilai tidak mungkin ada seseorang yang lulus dalam waktu 5 tahun dari Universitas Gajah Mada (UGM) dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) sebesar 2,5 lebih sedikit. Roy menyebut, anggapan bisa lulus 5 tahun dengan IPK tersebut merupakan kebohongan lanjutan terkait polemik ijazah Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).
"Tidak mungkin seorang anak pada zaman itu lulus 5 tahun tapi dengan IP 2,5," ujar Roy di Kantor Komisi Informasi Pusat (KIP), Selasa (2/12/2025).
Menurut Roy, jangka waktu lima tahun dengan IPK 2,5 sangatlah cepat. Capaian itu hanya bisa diperoleh apabila seorang mahasiswa memiliki nilai IPK dengan angka minimal 3.
"Itu 5 tahun itu cepat sekali dan 5 tahun itu hanya bisa selesai kalau anak itu IP-nya 3 di atas," kata Roy.
"IP 2,5, maksimal ngambil 18 dalam 1 semester. Sekarang coba, dengan kurikulum gabungan, 122 plus 30 sekian, itu berarti 150 sekian. Dibagi 18, berapa tahun? Hampir 4,5 tahun. 4,5 tahun itu harus dikurangi KKN, yang dia 1 semester sendiri, harus dikurangi skripsi," sambungnya.