PALEMBANG, iNews.id - Calon presiden (capres) nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) mengaku diserang empat berita bohong alias hoaks. Padahal Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 sudah tinggal 40 hari lagi.
Isu itu meliputi kriminalisasi ulama, larangan adzan, perkawinan sejenis dan penghapusan pendidikan agama. Anehnya, menurut dia, isu dan fitnah itu berkembang luar biasa bahkan berdasarkan hasil survei internal sebanyak 9 juta orang percaya.
"Kalau ada orang tidak salah, kemudian dimasukkan sel, ngomong ke saya, saya urus. Tapi jika salah, ya harus dihukum karena negara kita negara hukum," kata Jokowi di hadapan pendukungnya pada acara Deklarasi Alumni Sriwijaya Bersatu di Palembang Sport Convention Center, Palembang, Sabtu (9/3/2019).
Dalam deklarasi itu, Jokowi ditemani Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir, Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Syarial Oesman dan Ketua Dewan Penasihat TKD Sumsel Alex Noerdin. Dengan tegas, Jokowi membantah isu yang mengatakan dirinya akan melarang adzan.
Menurut mantan Wali Kota Solo ini, isu tersebut sangat tidak masuk akal karena Indonesia merupakan negara dengan mayoritas beragama Islam. "Mana mungkin, dan mana mungkin ada presiden yang berani (larang adzan)," ujarnya.