Isu nama ini mencuat setelah seorang kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dian Sandi mengunggah dokumen yang disebut-sebut sebagai ijazah Jokowi ke media sosial. Dalam unggahan itu, nama lain seperti Purwoko dan Mulyono muncul dan memicu spekulasi serta perdebatan di ruang publik.
Diketahui, Jokowi lahir di Solo pada 21 Juni 1961. Dia merupakan anak dari pasangan Notomihardjo dan Sujatmi Notomihardjo.
Dikutip dari jurnal penelitian Gaya Kepemimpinan Joko Widodo - Presiden RI karya Yovie Arrazzaq Wibowo dari Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Jokowi lahir dengan nama yang dinukil dari bahasa Jawa, Mulyono. Nama itu memiliki arti mulia.
Namun, nama Mulyono kemudian diganti menjadi Joko Widodo atau yang lebih dikenal sebagai Jokowi. Nama ini memiliki arti selamat dan sejahtera. Pergantian nama dilakukan karena Jokowi sering sakit-sakitan saat kecil.