Visi juga katanya tidak boleh dengan bahasa mengawang-awang, melainkan harus membumi dan dipahami masyarakat.
"Artinya yang ingin saya katakan visi besar itu jangan sampai hanya jargon politik, jangan hanya bahasa-bahasa normatif saja, bahasa yang indah-indah saja yang enak didengarkan. Jangan juga yang hanya di awang-awang," ujar Jokowi.
"Visi besar itu harus membumi, visi yang taktis harus jelas tolok ukur, harus jelas strategi besar dan strategi teknisnya, harus jelas langkah-langkahnya, harus jelas target waktunya, dan seterusnya," tambahnya.