JAKARTA, iNews.id - Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin kembali unggul atas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno berdasarkan hasil survei Median. Elektabilitas Jokowi-Ma’ruf sebesar 47,7 persen dan Prabowo-Sandi 35,5 persen.
Meski unggul, Jokowi-Ma’ruf dinilai punya tantangan berat. Hasil survei tersebut menunjukkan 48,9 persen responden menilai bidang ekonomi menjadi persoalan yang belum mampu dituntaskan pemerintah.
Merespons hasil survei tersebut, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Arya Sinulingga menegaskan, persepsi masyarakat tentang ekonomi saat ini tidak terbentuk dari politik. Masyarakat tidak dipengaruhi oleh kunjungan Sandiaga Uno dari pasar ke pasar yang selalu menyebut harga-harga kian mahal.
"Ini bukan persepsi politik. Harga (kebutuhan pokok) berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dan ini berhubungan dengan inflasi," ujar Arya di Media Center Jokowi-Ma'ruf, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Selasa (27/11/2018).
Arya menjelaskan, survei ekonomi semestinya memotret kebutuhan sehari-hari yang dirasakan langsung oleh masyarakat. Penelitian itu mestinya melihat realita yang terjadi di lapangan.
”Jadi tidak bisa pakai presepsi. Ibu-ibu kalau belanja ke pasar itu kan langsung merasakan. Naik enggak harga? Dia tahu soal itu," kata Ketua DPP Partai Perindo ini.
Kendati demikian, Arya menghargai hasil survei tersebut. TKN akan membandingkan hasil survei itu dengan data lainnya sehingga mereka dapat memastikan langkah-langkah berikutnya dalam usaha pemenangan Pilpres 2019.