“Tim harus memikirkan ulang strategi karena pemasangan anchor tidak memungkinkan. Satu-satunya cara adalah climbing dan itu tentu sangat berisiko di tengah cuaca berkabut,” kata Kholid.
Rencana penggunaan helikopter juga masih digodok, mengingat operasi udara sangat bergantung pada kondisi cuaca dan spesifikasi teknis medan.
Kepala Basarnas Mataram mengatakan, setiap opsi penyelamatan akan terus dikaji, namun keselamatan personel tetap menjadi prioritas utama. Hingga Senin sore, belum ada tanda-tanda evakuasi berhasil dilakukan. Tim gabungan yang terdiri dari unsur Basarnas, TNI, Polri, relawan, dan porter lokal akan kembali melanjutkan upaya penyelamatan Selasa (24/6/2025) hari ini dengan harapan cuaca membaik.
Kombes Kholid mengajak seluruh masyarakat NTB dan Indonesia untuk ikut mendoakan keselamatan korban, sekaligus mendukung kerja keras tim di lapangan.
“Doa kami bersama korban dan keluarga. Kita akan terus berupaya sekuat tenaga demi kemanusiaan. Kami mohon doa dan dukungan masyarakat NTB,” ucapnya.