JAKARTA, iNews.id - Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) memberikan perhatian khusus terhadap banyaknya dokter yang wafat saat bertugas menangani pasien yang dinyatakan positif covid-19 (virus corona). Data dari Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan, 19 dokter wafat karena positif corona atau berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Ketua Bidang Ilmiah dan Penelitian Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Andika Chandra Putra meminta dokter paru yang berusia di atas 65 tahun tidak berhadapan langsung dengan pasien Covid-19. Hal itu untuk mencegah risiko penularan yang akan berdampak lebih besar.
Saat ini, dia mengungkapkan, jumlah dokter paru terbatas yakni hanya sekitar 1.000 orang di seluruh Indonesia. "Edaran PDPI menyampaikan bahwa untuk sejawat dokter paru yang berusia di atas 65 tahun agar hanya membantu di belakang layar, jangan langsung berhadapan dengan pasien," kata Andika di Jakarta, Rabu (8/4/2020).
Dia memaparkan, anak-anak, orang berusia lanjut dan yang memiliki penyakit penyerta, termasuk ke dalam kelompok orang-orang yang rentan terpapar dengan risiko dampak yang lebih besar dibandingkan orang sehat yang terkena virus SARS-COV-2, penyebab penyakit covid-19.
Seruan serupa sebelumnya juga disampaikan IDI kepada dokter spesialis dan dokter umum untuk turut membantu penanganan wabah covid-19. "IDI dan konsul kedokteran Indonesia sebelumnya menyerukan kepada dokter spesialis lain, termasuk dokter umum untuk ikut serta dalam penanganan wabah covid-19," katanya.
"Bahkan, konsul kedokteran yang berhubungan dengan kompetensi seorang dokter pun sudah memberikan izin atau memberikan kompetensi untuk dokter tersebut, guna menangani covid-19," ujarnya.
Namun, sebelum dapat benar-benar turut serta dalam penanganan, para dokter yang bersedia membantu akan diberikan pelatihan secara singkat oleh dokter paru sehingga mereka memahami cara penanganan yang tepat.