JAKARTA, iNews.id - Badan SAR Nasional (Basarnas) memastikan telah memperpanjang masa evakuasi korban jatuhnya Pesawat Lion Air JT 610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, selama tiga hari ke depan. Untuk lokasi area pencarian tetap akan dilangsungkan di radius 250 meter, namun Kapal Victoria milik Pertamina sudah tidak dilibatkan.
"Kapal Pertamina sudah tidak ada di situ, karena mereka harus melaksanakan tugas-tugas yang lain. Jadi kita di situ hanya Basarnas, kita memiliki peralatan juga, memiliki tim penyelam juga. Jadi tidak masalah karena kita sudah tahu lokasi dan sudah semakin sedikit yang bisa kita temukan, sehingga kita tidak ada kesulitan lagi," ujar Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi di Dermaga JICT 2, Jakarta Utara, Rabu (7/11/2018).
Dia menyebutkan, tidak menutup kemungkinan tim Basarnas juga akan menyisir wilayah lain dalam upaya evakuasi korban. Sedangkan untuk pencarian black box Cockpit Voice Recorder (CVR) Lion Air JT 610, dia mengatakan, hal itu adalah tanggung jawab Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Soal CVR itu adalah kewenangan dari KNKT. Kita hanya membantu. Tugas utama tim SAR gabungan adalah mengevakuasi korban," ujar Syaugi.
Tim Basarnas yang turun pada tiga hari ke depan dipastikan sudah cukup dalam proses evakuasi korban, di mana nantinya akan ada 220 orang tim dari Basarnas yang akan bekerja melakukan evakuasi.
"Total penyelam 60 orang yang siap sedia. Jadi yang dikirim ke sana 40 yang 20 stand by di sini. Jadi sangat cukup untuk melanjutkan operasi tiga hari ke depan," ungkap Syaugi.
Pesawat Lion Air JT 610 jatuh di perairan Karawang setelah 13 menit tinggal landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Senin (29/10/2018) pukul 06.20 WIB. Operasi SAR berjalan selama tujuh hari menemukan sejumlah serpihan tubuh korban dan pesawat Lion Air JT 610. Masa operasi SAR pertama kali diperpanjang tiga hari pada Senin (5/11/2018).