Sementara itu, Timbalan Menteri Perdagangan Antarabangsa, Industri dan Pelaburan, Datuk Dr. Malcolm Mussen Lamoh menyebut sejumlah sektor potensial yang dapat dikembangkan bersama. Salah satunya adalah produksi energi terbarukan dari biomassa dan pellet.
Diketahui, pellet atau sering disebut wood pellet atau pelet kayu, merupakan bahan bakar alternatif yang terbuat dari serbuk kayu atau bahan kayu lainnya yang dipadatkan menjadi pelet kecil berbentuk silinder. Pelet kayu ini diproses dari limbah kayu, menjadikannya sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan.
"I think from the discussion hari ini, the most potential idea of collaboration for business community will be, one is biomassa dan pellets production yang memerlukan penanaman semula atau tempat baru," tuturnya yang juga mencontohkan pohon paulownia dan bambu sebagai komoditas yang dapat dijadikan pilot project untuk energi terbarukan.
Tak hanya sektor energi, lanjut Malcolm, layanan kesehatan, pendidikan berbasis bahasa Inggris, serta sport tourism seperti golf memiliki potensi besar untuk dikembangkan bersama. “Jadi kita perlu banyak diskusi lagi untuk menentukan apa yang akan kita laksanakan di Sarawak," terangnya.
Pertemuan ini menandai langkah awal dari rangkaian dialog intensif antara Kadin Indonesia dan pemerintah Sarawak. Kedua pihak sepakat untuk menindaklanjuti hasil diskusi dalam bentuk proyek konkret yang dapat dijalankan dalam waktu dekat.