JAKARTA, iNews.id – Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno mengaku pihaknya menghadapi sejumlah kendala pembiayaan dalam kompetisi Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 mendatang. Oleh karena itu, dia akan menggagas narasi baru dalam kampanye Prabowo–Sandi yaitu low cost campaign alias kampanye hemat biaya.
“Low cost campaign ini menurut saya sekarang jadi satu narasi yang kuat sekali dari kami. Arena tim Prabowo–Sandi tentunya banyak kendala,” kata Sandi di Jakarta, Jumat (19/10/2018).
Dia menuturkan, banyak pengusaha yang sebenarnya menaruh simpati kepada pasangan Prabowo–Sandi. Akan tetapi, mereka tidak akan berani secara terbuka menyatakan dukungannya kepada pasangan penantang petahana tersebut.
“Rata-rata pengusaha itu mendukungnya dari pihak Pak Jokowi dan Kiai Ma’ruf. Nah itu bagi saya hal yang enggak perlu kami cengeng gitu, enggak perlu terus kami mengeluh. Nah ini sudah jadi bagian dari perjuangan gitu, namanya juga challenger (penantang),” ujarnya.
Mantan wakil gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo–Sandi juga membuat penggalangan dana (fundraising) untuk membiayai kampanyenya bersama Prabowo. Dia menceritakan, pada saat melakukan kunjungan di daerah Jawa Barat, beberapa waktu lalu, ada pengusaha kelas menengah yang secara sukarela menyumbang untuk bantuan kampanyenya. Menurut Sandi, semua sumbangan itu sudah dia laporkan ke penyelanggara pemilu sesuai dengan aturan perundang-undangan yang ada.
“Di Kabupaten Bandung, dekat Sumedang, di sana ada pengusaha kelas menengah yang menyumbang Rp10 juta per event, mengundang kami terus dia kasih sebagai dana bantuan. Dan mulai partisipatif dari bawah masyarakat mengumpulkan uang memberikan kepada kami pas di pengujung acara, itu semua sudah kami laporkan,” kata dia.
Tak hanya itu, Sandi juga mengaku ada beberapa pengusaha kecil yang menyatakan ingin memberikan bantuan pendanaan atau atribut kampanye yang di antaranya berupa baju kaus atau gelang. “Saya melihat ini ada satu varian baru dari kampanye kami yang partisipatif kolaboratif,” ucapnya.