Ke-10 tersangka itu digabungkan setelah adanya pelimpahan perkara Fahrenheit dari Polda Metro Jaya ke Dit Tipideksus Bareskrim Polri. Dalam hal ini, lima orang telah dilakukan penahanan di antaranya Hendry Susanto yang merupakan Direktur di PT FSP Akademi Pro serta, D, ILJ, DBC, dan MF.
Kemudian lima orang lainnya, HA, FM, WR, BY, dan HD namanya telah diajukan untuk masuk ke dalam red notice lantaran disinyalir telah kabur keluar negeri.
PT FSP Akademi Pro menawarkan aplikasi robot trading Fahrenheit dengan cara menjual dan memasarkan barang yang tidak tercantum dalam program pemasaran yang disetujui oleh Kementerian Perdagangan, dengan menggunakan marketing plan yang tidak sesuai dengan aturan Kemendag.
Bonus penjualan robot dari level 1 sampai dengan level 10. Bonus peringkat berupa logam mulia sampai dengan mobil Mercedes Benz.