“Di pelabuhan nanti sudah ada indikator warna. Kalau antrean sudah sampai area pagar menuju tol, kodenya kuning. Jika ekor antrean sudah masuk jalan tol, warnanya merah. Artinya langkah penanganannya akan berbeda,” katanya.
Dengan kemampuan tersebut, Korlantas dapat segera menerapkan sistem penundaan (delay system), membuka buffer zone, atau melakukan rekayasa lalu lintas untuk mencegah kemacetan total.
Agus menambahkan, penggunaan ETLE Drone akan berjalan beriringan dengan rekayasa lalu lintas seperti contraflow dan one way yang diterapkan sesuai kondisi lapangan. Dia menilai, teknologi ini semakin vital mengingat potensi cuaca ekstrem dan tantangan geografis, termasuk di tiga provinsi yang tengah mengalami bencana.
“Cara bertindak tentu berbeda dengan tahun sebelumnya karena situasinya tidak sama,” katanya.
Operasi Lilin 2025 juga melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari kementerian/lembaga terkait, akademisi, hingga para ahli transportasi dan psikologi. Operasi pengamanan Natal dan Tahun Baru ini berlangsung mulai 20 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026.