Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ini merasa terpanggil untuk ikut mencari solusi bijak atas polemik yang terjadi sejak munculnya karikatur Nabi Muhammad SAW di Denmark 2005.
"Penerbitan karikatur yang serupa oleh Charlie Hebdo di Paris 2015, penerbitan ulang karikatur yang dimuat Charlie Hebdo di 2020 dan yang paling akhir dipertontonkannya karikatur Nabi Muhammad SAW kepada publik dibarengi berbagai reaksi kalangan umat Islam," ujar SBY.
Dia menilai, aksi teror dan kekerasan di Prancis terkait karikatur Nabi Muhammad SAW tidak bisa dibenarkan. "Saya yakin para pemimpin lain di seluruh dunia berada dalam satu perahu dalam soal ini yang saya pikirkan bagaimana aksi-aksi kekerasan dan teror itu tak terus terjadi di Prancis maupun wilayah mana pun di dunia," ucapnya.
Menurutnya, dinamika saat ini sedang tinggi, semua pihak diimbau menahan diri serta tidak memprovokasi dan mengagitasi agar situasi tidak semakin buruk.
"Yang diperlukan kepedulian, tekad dan aksi nyata para pemimpin untuk mencari solusi agar pertikaian ini tak terus berlangsung," tuturnya.