Program ini pada awalnya dimaksudkan untuk mengembangkan pesawat latih secara mandiri yang mampu mencapai kecepatan supersonik untuk melatih dan mempersiapkan pilot bagi pesawat KF-16 (F-16 versi Korea). T-50 membuat Korsel menjadi negara ke-12 yang mampu memproduksi pesawat tempur jet yang utuh.
Beberapa produk korea lainnya, yakni KT-1 produk Samsung Aerospace (sekarang bagian dari KAI), dan produk lisensi KF-16. Sebagian besar sistem utama dan teknologinya disediakan oleh Lockheed Martin, secara umum bisa disebut T/A-50 mempunyai konfigurasi yang mirip dengan KF-16.
Selain itu dikutip dari laman kemhan.go.id menjelaskan, pesawat T-50i mampu ditempatkan digaris depan sebagai Light Fighter yang dilengkapi dengan peralatan tempur (Missile Guided/Unguided, Rocket, Bomb, Canon 20 mm serta radar). Pesawat ini juga bisa dipergunakan untuk keperluan latih lanjut (Advance Training) bagi penerbang tempur.