JAKARTA, iNews.id – Berbagai cara dilakukan Kepolisian RI (Polri) untuk meringankan beban keluarga korban insiden pesawat Lion Air JT 610. Salah satunya dengan mengerahkan tim psikolog Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta, untuk memberikan trauma healing (pengurangan atau penghilangan trauma psikologis) kepada mereka.
“Kegiatannya sudah dilaksanakan kemarin. Ada 25 keluarga yang kami berikan trauma healing,” kata Kepala RS Polri Kramat Jati, Kombes Musyafak, saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (31/10/2018).
Dia mengungkapkan, tim trauma healing yang diterjunkan terdiri atas ahli-ahli psikologi dari berbagai rumah sakit dan instansi lainnya. “Kegiatannya di sini dilaksanakan oleh Biro Psikologi Mabes Polri, psikolog Polda Metro Jaya, psikolog RS Polri, dan dari perkumpulan psikologi Jakarta,” ujarnya.
Menurut Musyafak, trauma healing akan diberikan kepada keluarga korban setiap hari. Tim piskolog berupaya mendengarkan keluhan keluarga korban dan memberikan motivasi. “Akan dilanjutkan setiap hari, kepada keluarga yang merasa kehilangan atas peristiwa ini, kami berikan motivasi dan dukungan,” tuturnya.
Pesawat tipe Boeing 737 MAX 8 dengan nomor penerbangan JT 610 milik operator Lion Air lepas landas dari Bandara Soekarno–Hatta, Tangerang, Banten, pada Senin lalu pukul 06.20 WIB. Pesawat itu sedianya terbang menuju Bandara Udara Depati Amir, Pangkal Pinang, Bangka Belitung.
Akan tetapi, pesawat berjenis Boeing 737 MAX 8 itu tiba-tiba hilang kontak sekira pukul 06.33 WIB atau setelah 13 menit mengudara dari Bandara Soekarno–Hatta. Pesawat itu ternyata jatuh di Perairan Tanjung, Karawang, Jawa Barat. Diperkirakan seluruh penumpang berjumlah 189 orang di dalam pesawat tewas, terdiri atas 178 orang dewasa, satu anak-anak, dua bayi, dan enam awak kabin.